Komisariat MA Zumrotul Wildan Ngabul Gelar Makesta dan Reorganisasi IPNU - IPPNU
Ditulis tanggal 02 Feb 2022 | Dibaca 311 kali
Jepara – Pimpinan Komisariat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) MA Zumrotul Wildan Ngabul menggelar menggelar Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) di Aula MA Zumrotul Wildan Ngabul, Senin – Selasa, (31 Januari – 01 Februari 2022).
Masa Kesetiaan Anggota (Makesta) merupakan jenjang kaderisasi formal pertama dalam organisasi Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU). Sebagai badan otonom organisasi NU, Makesta diharapkan mencetak kader yang mampu menghidupkan NU di tengah masyarakat.
Kegiatan Makesta dan pelantikan ini bertemakan “Menanamkan Jiwa Ukhuwah Islamiyyah dan Rela Berkhidmah Bagi Pelajar NU yang Bernafaskan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah” tujuan utama mengenalkan IPNU-IPPNU kepada peserta, memberi pemahaman pentingnya organisasi, menanamkan ideologi Aswaja Annahdliyah, dan memberi stimulus peserta untuk selalu belajar, berjuang, dan bertaqwa.
Pimpinan Komisariat IPNU – IPPNU MA Zumrotul Wildan, Bapak H. Nur Kholis, S.Ag., M,Pd mengatakan pengurus berharap akan tercetaknya kader – kader yang kompeten, kreatif, bertanggung jawab dan berakhlakul karimah
“Acara makesta sebagai tiang kader – kader muda NU dalam menjaga eksistensi NU tetap terpelihara dibumi kartini. Kembangkan, pemikiran anda, anak – anak muda dalam berdakwah dan berhikmat sebagai penerus perjuangan para ulama, kembangkan dunia digital dalam penyampaian dakwah dan ilmu kalau perlu, agar masyarakat kedepan tidak keplinger dengan pemahaman yang ekstrim dan bertujuan meruntuhkan akidah serta kedaulatan negara” Tutur pimpinan komisariat tersebut.
Kabar baik hadir setelah itu, MA Zumrotul Wildan kedatangan tamu agung dari daerah Maroko Afrika. Beliau adalah Sayyid Muhammad Yassin Al Wazzani Tohamy Al Indriss Al Hassani – Maroko. Beliau adalah duriah dari Sayyidina Hasan dan cucu dari Syekh Abdul Qadir Jailani. Dengan Bahasa Indonesia yang begitu fasih beliau menuturkan pentingnya melestarikan budaya Ahlu Sunnah wal jamaah bagi setiap masyakat muslim, sebab beliau menjabarkan bahwa ajaran Ahlu Sunnah wal Jamaah adalah ajaran yang sesuai dengan tuntunan syariat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW
“Ahlu Sunnah lahir bukan dari zaman ke khalifahan bani ummayah akan tetapi lebih dari itu, ahlu Sunnah lahir dari ajaran Rasullah Muhammad SAW dimasa kepemimpinan Rasulullah Muhammad SAW. Yang merupakan sebuah syariat yang sesuai dengan tuntunan dan ajaran nabi, yang nantinya akan diteruskan oleh para kholifah Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali. Dan akhiranya sampai ke masa kepemimpinan para ulama. Ulama Ahlu Sunnah di Indonesia tau betul tentang menjaga, ”.
Muhammad Nurohim S.Sos, selaku Pembina bidang kesiswaan MA Zumrotul Wildan mengatakan bahwa kegiatan positif seperti ini harus selalu didukung, karena terdapat nilai – nilai penanaman kekuatan akidah yang selaras dengan program Madrasah Aliyah Salafiyah ala Ahlus Sunnah wal Jamaah.
“Dengan pelaksanaan acara tersebut, peserta didik MA Zumrotul Wildan yang mengikuti acara diharapkan mendapatkan bekal keorganisasian keislaman yang bermanfaat baik di lingkungan madrasah terlebih di masyarakat secara luas,” harapnya